Ora Ono Kesekten Sing Ngalahake Pepesten

Minggu ke-2, 14 Desember 2017

Oleh :
Gus Hairi Mustofa
Pemangku Padhepokan PUSAKA Sunan Tembayat
Dandong Srengat-Blitar

Ora ono kesekten sing ngalahake pepesten-Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Para warga padhepokan
Jika kita berbicara tentang hukum Islam, tidak pernah berdiri sendiri tapi selalu terkait dengan yang lainnya. Ada hadist riwayat Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad :

عَنْ أبِى هُرَيْرَة (ر) أنَّ رَسُول الله .صَ. قَالَ: إذَا مَاتَ الإنسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ:
(صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ, اَووَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُولَهُ (رواه ابو داود)

“Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang berdoa kepadanya.” (HR Muslim).

Tapi ada yang memaknai bahwa jika dikirim do’a sudah tidak bisa. Jumhur ulama, pendapat ulama,  apapun yang kita sampaikan kepada arwah, kepada si mayit, kepada si fulan itu akan sampai. Kenapa begitu para warga? Kita mempunyai beberapa kewajiban jika ada yang meninggal seperti memandikan, mengkafani, menyolatkan dan menguburkan. Didalam sholat jenazah itu ada do’anya yang intinya mendoakan si mayat padahal kita juga punya kewajiban kepada si mayat maka bisa diambil kesimpulan bahwa doa itu sampai kepada si fulan.

Para warga padhepokan
Ada suatu sejarah yang sangat kompit tentang Rasulullah. Ketika penaklukan kota Mekah semua kaum Muhajirin yang dulu pindah ke Madinah akhirnya berhasil  menaklukan Mekah bersama kaum Anshar, itu pulang ke rumahnya masing-masing. Ada yang kangen ibunya, menemui saudaranya, saudara laki-lakinya, kangen rumahnya dan lain-lain.  Begitu kangennya mereka karena selama ini bertahun-tahun tidak bisa masuk ke Mekah karena ke-Islamannya maka pada saat penaklukan kota Mekah yang tanpa peperangan bisa kembali lagi ke kota tersebut. Tapi tidak dengan Rasulullah. Kanjeng Nabi itu langsung menuju makam Siti Khadijah dan mendirikan tenda didekat makam Siti Khadijah. Beliau kangen dengan Siti Khadijah, baginya tidak ada yang bisa menggantikannya dihati beliau. “Kamu benar wahai Khadijah, kamu benar”, ucap Rasulullah.

Disaat awal-awal penerimaan wahyu Khadijah sudah meramalkan bahwa Islam akan besar, Allah akan menolong Islam karena hanya Islam yang benar. “Kamu benar wahai Khadijah, kamu benar”, inilah komunikasi antara Kanjeng Nabi dengan Siti Khadijah. Namun ada beberapa paham yang mengharamkan, menyalahkan jika kita ke makam, tapi Rasulullah menjalani.


Para warga padhepokan
Apa yang sudah disampaikan diatas menunjukkan bahwa hakikatnya ruh itu tidak meninggal. Ruh itu langgeng. Kelanggengannya ruh itu dibawah malaikat. Yang maha langgeng itu hanya Allah setelah itu malaikat baru ruh. Didalam ilmu Hakikat ruh itu pulang disisi Allah dan sebaik-baiknya tempat adalah disisi Allah. Jadi ketika kita nenuwun donga ngarsaning Allah, ada yang begitu khusuknya disuatu makam yang selama hidupnya berkorban untuk kebaikan maka akhirnya yang muncul, Allah akan mengabulkan segala permintaan kita karena begitu bersihnya hati kita lan kencenge pikir. Ini ilmu hakikat.

Orang berdoa adalah bagian dari menyapa Allah, bagian berdzikir, mengingat Allah sehingga kembali di alam wahdah dimana semua ruh jadi satu belum ada disebut fulan fulanah. Roh itu masih akan dinaris di Lauhul Mahfudz dan masih akan diproses melalui kodrate dewe-dewe, ginarising kodrat lalu terlahir dan diberi nama.

Maka Sunan Tembayat pernah berpesan :

"Ora ono kesekten sing ngalahake pepesten"

Sesakti apapun manusia maka tidak akan bisa merubah kodrat. Semua kehendak Allah. Jika ada kyai yang menganggap doanya manjur maka itu adalah salah satu sifat sombong. Sebenarnyalah hanya Allah yang mengabulkan, bukan karena doanya itu tapi kerono Allah ridho ing ngatase penuwun. Yang kedua, apapun yang terjadi, apapun yang kita lakukan landasono ikhlas ing ngatase peparinge Allah. Sehingga apapun yang kita punya, kesaktian, ilmu atau apapun itu, yen mpun lelandasan allah niku kang aran Lillah. Kalau sudah seperti itu maka menjadikan hilangnya rasa dengki, hilangnya rasa iri, hilangnya rasa benci terhadap orang lain karena kita menyadari semua itu kehendak Allah tapi bukan berarti kita semua tidak berusaha.

Para warga padhepokan
Yen mpun ngoten para dulur maka hanya Allah yang berhak merubah setiap ketentuannya bukan hamba-hambanya. Cuma didalam Qurani manusia itu sendiri yang merubah tapi secara Syariat manusia itu disuruh ngupadi, harus berusaha  tapi juga harus sadar bahwa semua itu ketentuan Allah.

Maka sahabat Nabi berpesan :

"Bekerjalah engkau untuk kepentingan duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan bekerjalah engkau untuk kepentingan akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok"

Inilah keseimbangan dunia dan akhirat. Ilmu hakikat juga seperti itu, meletakkan sebuah kesadaran mutlak bahwa kita semua Bani Adam itu tidak ada. Yang ada hanya Allah. Asalnya tidak ada dan akhirnya juga tidak ada. Manusia bergerak karena digerakkan dan manusia punya kekuatan karena diberi kekuatan oleh Allah, Lahaula Wala Quwata Illa Billah.

Tapi dibalik kesadaran itu manusia disuruh ngupadi gawe apik ing bebrayan ning gesang. Walaupun sebagian besar kandungan Al-Quran adalah kaitannya hubungan manusia dengan manusia tapi sekecil apapun tentang tauhid niku kudu tumancep ning kolbu yen sejatining awake dewe iki ora iso opo-opo. Harus dimunculkan suatu keadaran aku ini bukan siapa-siapa dan tidak bisa apapun. Ketika Allah menciptakan alam ini karena Allah itu kangen dipuji. Yang memuji Allah sendiri. Maka jika kita bisa memuji  Allah, itu karena sejatinya  Allah telah memberi kekuatan kepada kita. Sejatining Allah memuji dirinya sendiri, oleh karena itu Allah mempunyai sifat Al-Mutakabbir.

Para warga padhepokan
Kita letakkan pada diri kita. Kita letakkan didalam hati yang paling dalam, kita bersihkan segala kesombongan diri kita, tentang pangkat kita, derajat kita, kondisi fisik kita, kita harus sadar bahwa suatu saat kita tidak ada. Dengan kesadaran itu, insya Allah, Pangeran ridho ing ngatase penuwun kita.


Sepindah malih monggo nenuwun dumateng Allah kanthi ikhlas, kanthi resik ing penggalih, resik ing pikir, tebih ing penggayuh olo. Mugi Allah ngabulaken sedanten penuwunan kita, penuwune anak turun kita. 
Al-Fatihah

Mugi-mugi kulo lan panjenengan lan sak anak turune kulo lan panjenegan tansah diparingi slemah kesehatan dhohir lan bathin, fikir, amal kita, ekonomi kita kerono Allah.
Al-Fatihah

Mugi-mugi kita selalu menebarkan salam, menebarkan kerukunan sebagaimana yang diajarkan Rasulullah diakhir sholat dengan salam kita mengajarkan keselamatan, kedamaian disekeliling kita.
Al-Fatihah.



Wassalamu'alaikum Wr. Wb


Postingan Populer