Aurotan Kamis Malam Jum'at , Minggu ke-4 Oktober 2017

Oleh :
Gus Hairi Musthofa
Pemangku Padhepokan PUSAKA Sunan Tembayat
Dandong Srengat-Blitar


 Assalamu'alaikum Wr.Wb
Semoga kita semua diberi kekuatan iman
Semoga kita semua dapat bertemu dengan Allah
Semoga kita semua dikabulkan hajatnya

Sedulur warga Padhepokan
Ada wejangan dari Sunan Tembayat :
Ngupadi tetesing embun
Ngupadi temtreming jiwo
Kuating iman
Nrimo ing pandum

Ngupadi tetesing embun
Sebagai manusia, hamba Allah kita diwajiban untuk memenuhi segala kebutuhan jasmaniah.
Kita upayakan. Ada yang jadi petani, pedagang, pegawai, polisi dll. 
Ini bagian dari "Ngupadi tetesing embun"
Dimana embun itu adalah rejeki.
Embun itu sejatinya "mencari sesuatu yang mencari". 
Sejatinya menempel kepada orang yang berusaha dengan ikhlas.
Bukan kita yang mencari rejeki tapi rejeki itu sendiri yang mencari kita.
Intinya ada suatu keikhlasan.


Baca juga :
Ziarah Sunan Tembayat Padhepokan Pusaka


Tentreming jiwo
Jika seseorang dapat rejeki yang melimpah  tapi jika jiwa yang berkaitan dengan iman, kaitannya dengan tentram jiwa menjadi tidak tentram, tidak "toto", yakin...kedamaian tidak akan dapat.
Ada orang kaya tapi jiwanya kosong. Jiwanya tidak pernah menemukan Allah.
"Ora iso nggondeling toto rakiting tentrem ning atine", maka orang ini mencari kedamain semu. Akhirnya mencari dengan miras, narkoba, pelacuran. Sesat-sesaat !.

Maka, kedamaian abadi hakiki adalah orang yang urip/hidup bersama dengan Allah.
Kita merasakan Allah di dalam hati kita. Kita merasakan cinta Allah.
Mencintai Allah dalam segala hal. Sholat, ibadah kita bukan menjadi sebuah kewajiban tapi kebutuhan.

Kita akan rindu pada "Pasuryaning kanjeng nabi angon langit lan bumi".
Kangen membawa risalah tauhid dari Allah menjadi Rahmatan lil Alamin.

Masih banyak orang yang men-Tuhankan akalnya. Dalil-dalil untuk memenuhi kebutuhannya bukan jiwanya, bukan satu jalan untuk menggapai cinta kasih Allah.

Dalil atau ayat hanya sebagai tanda kebesaran Allah yang jumlahnya hanya 3,5% merupakan tanda ketauhidan. Sisanya adalah tentang hubungan sesama manusia.

Manakala orang menggunakan dalil untuk memenuhi kebutuhannya, kebutuhan raganya, maka sifat itu disebut kemunafikan abadi karena didalam jiwanya dia men-Tuhankan pikirannya, men-Tuhankan hawa nafsunya.

Para warga Padhepokan,

Islam bukan Arab
Islam Rahmatan Lil Llamin
Islam bukan kepentingan Pilkada
Islam bukan kepentingan Pilpres
Tapi Islam dalam jiwa kita

Banyak contoh orang yang menyembah berhala di dalam hatinya.
Tiada iman dalam hatinya
Inilah bentuk-bentuk kemunafikan. Bentuk-bentuk orang yg menyembah hawa nafsunya, egoisnya,
Jadi iman itu tidak kelihatan.
Iman bukan dari pakaiannya.
Iman ada didalam hati.

Nrimo ing pandum
Rasul mempunyai harta untuk orang lain
Manusia hanya dititipi oleh Allah
Kemana harta itu mengalir ? Kemana kekayaan itu mengalir? itu hak prerogatif Allah !
Makanya ada orang yang rejekinya sedikit tapi tidak merasa kekurangan.
Ada orang yang rejekinya banyak tapi tidak cukup. Kenapa ? karena kurang "Nrimo ing pandum".
Jika ada orang yang beribadah hanya berharap surga maka orang tersebut tidak benar.
Berusaha untuk kita sendiri kok mengharapkan Surga.
Surga Neraka itu kepunyaan Allah.
Haknya Allah.
Nrimo ing pandum itu berarti ikhlasJangan  sekali-kali menuntut Allah
Ikhlas oleh apa yang diberikan Allah.
Jiwa dan hati selalu "seleh"
Tidak menjadikan hawa nafsu, egois menjadi berhala di hati kita.
Hingga kita men-Tuhankan mereka.

Semoga kita dan anak turun kita semua diberi kekuatan iman selamat dunia akhirat.

Aamiin.....

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Postingan Populer