Memaknai Nur Muhammad dengan Kerukunan dan Patembayatan

Minggu ke-5 November 2017

Oleh :
Gus Hairi Mustofa
Pemangku Padhepokan PUSAKA Sunan Tembayat
Dandong Srengat-Blitar



Assalamu'alaikum Wr. Wb

Para Warga Padhepokan 
Memperingati maulid Nabi Muhammad sebenarnya bukan maulidun nabi tetapi maulidun Muhammad. Nama Muhammad itu sudah ada sejak jaman Nabi Adam. Bahkan ketika Adam dinikahkan, menyebut nama Muhammad dengan mas kawin Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah. Mengapa seperti itu? Karena yang dinamakan Nur Muhammad sejatinya adalah  hidayah. Nur Muhammad adalah sesuatu yang diberikan kepada umat manusia dari Allah untuk mencapai tahapan-tahapan keimanan sehingga mencapai apa yang dinamakan hakikat, yaitu pemahaman bahwa sesungguhnya Pangeran itu hanya satu tidak ada yang lain. Tan ono kang patut disembah kejobo Allah. Tan ono kang patut disuwuni pitilung kejobo Allah

Para Warga Padhepokan 
Nur Muhammad itu masukkan ke hati manusia siapa saja. Namun Nur Muhammad itu banyak diabaikan. Maka kalau kita berfikir, Nur Muhammad itu mengajak kepada satu yang disembah. Nur muhammad itu memberikan satu pencerahan didalam hati bahwa Pangeran itu hanya satu. Agama itu dari jaman Adam sampai sekarang namanya tetap Islam tidak ada yang lain. Jasad muhammad yang lahir di Rabi’ul Awal ini memberikan contoh teladan. Makanya kalau kita membaca Injil disitu disebutkan, kelak akan lahir seorang nabi yang kalam-Ku akan Aku letakkan dimulutnya. Kenapa seperti itu? Muhammad seorang umi dan orang yang paling dipercaya, Al-Amin. Pada jaman itu beliau (muhammad)  menjadi orang yang dipercaya untuk membagi tanah kaum Quraisy dengan adil sebelum hijrah ke Madinah. Makanya ketika Muhammad mau berangkat hijrah ke Madinah, beliau berpesan kepada Ali bahwa ada beberapa tanah yang belum diukur atau diselesaikan. 


Para Warga Padhepokan 
Rasulullah ketika dilahirkan pasti Allah sudah memberikan tanda-tanda diantaranya adalah matinya api yang hidup 500 tahun lebih yaitu di Irak Iran atau kalau dulu disebut Persia. Api ini disembah oleh pemeluk Agama Bahaqi. Arca-arca yang ada di sekeliling Mekah juga berjatuhan. Itulah tanda-tanda dari Allah ketika Rasul dilahirkan. 

Ketika Muhammad diangkat menjadi Rasul maka yang menetang adalah orang-orang Quraisy. Dimana kita ketahui kaum Quriasy adalah bangsawan dan ahli pedagang. Kenapa memusuhi Muhammad? Ada beberapa yang perlu kita catat. Pertama, orang itu takut akan kehilangan martabatnya, Padahal Islam justru mengangkat harkat martabat manuasia. Kedua, jika Islam mengajarkan kebenaran sesuai risalah Allah, Seumpamanya jika Rasul meluruskan tentang adanya zakat, sedekah, kepedulian sosial maka kaum Quraisy ini takut kekayaannya yang kemungkinan akan berkurang. Rasul baik kepada siapa saja. Tidak hanya kepada umat Islam. Tidak hanya kepada pengikutnya saja. Tapi terhadap siapa saja. Inilah akhlak para dulur Warga Padhepokan.

Ternyata Rasul mengajarkan Ukuwah Basyariah, suatu tingkat kerukunan dan kebersamaan dalam bernegara walaupun beliau dimusuhi oleh kaumnya. Sampai malaikat Jibril berkata “wahai Muhammad akan aku timpakan gunung itu kepada kaum Quraisy. Tapi beliau menjawab, “jangan wahai Jibril, mereka belum mengerti jika sebenarnya Islam itu yang benar.  Itulah salah satu akhlak Rasulullah, kebersaaan dan patembayatan. 

Para Warga Padhepokan 
Rasulullah mengajarkan, suatu kerukunan terhadap sesama orang muslim. Muslim ibarat  satu tubuh. Jika salah satu disakiti yang lain merasakan sakit. Tapi Rasulullah  juga mengajarkan ukuwah basyariah. Sehingga ketika hijrah ke Madinah Rasul tidak mendirikan Negara Islam tapi meletakkan dasar-dasar Islam dalam membuat suatu Negara. Di Madinah ada sebongkah batu disebelah pintu Great Umar, dulu dipakai oleh Rasul untuk memberikan makanan kepada fakir miskin  dan banyak diantaranya adalah orang-orang Yahudi, Nasrani dll. Patembayatan inilah yang diajarkan Rasul.

Tetapi tetap suatu saat ada yang berkhianat. Menjelang ajalnya, Siti Khadijah berbicara kepada Fatimah untuk meminta menyampaikan kepada Rasul bahwa dia meminta maaf tidak biasa memberi kebahagian kepada Muhammad. “Ya Fatimah,  mintakan juga surban nabi Muhammad yang biasa untuk menerima wahyu, untuk membungkus jasadku”. Maka Muhammad menangis mendengar itu, wahai Khadijah  sebenarnya kecintaanku kepadamu melebihi segalanya dan tidak tergantikan dihatiku dan aku sudah meminta kepada Allah lewat Jibril agar kamu dimaafkan. Maka Jibril memberikan 3 kain surban kepada Muhammad. Wahai Muhammad kain ini yang pertama untuk Khadijah, kedua untukmu dan yang terakhir untuk cucumu Hasan. Terus Husein cucuku bagaimana ya jibril? Lalu jibril menjawab, wahai Muhammad, mengetilah bahwa suatu saat ada sebuah penghianatan kebersamaan dan kerukunan ke-Islaman kepada keturunan Ali termasuk Husein yang dalam sejarah dicatat bahwa Husein dibunuh (tidak dikafani) yang lebih dikenal dengan tragedi Padang Karbala. 

Para Warga Padhepokan 
Penyebaran Islam sampai ke Indonesia maka terbentuk beda karakter. Kalau dahulu penyebaran Islam disana melalui pedagang tapi faktanya jika di Indonesia, proses penyebarannya dilakukan oleh para Wali. Karena karakter orang Indonesia adalah berbeda, tidak begitu saja menerima ajaran dari pedagang/saudagar maka dikembangkanlah dengan menumpangkan ajaran Islam dengan kebudayaan setempat.

Salah satu contoh adalah pada jaman dahulu di Padhepokan Tembayat setiap malam suro, Sunan Kalijogo selalu datang untuk mbabar kaweruh bab Islam. Salah satunya adalah pertunjukan wayang kulit dengan lakon Dewa Ruci, termasuk mbabar arti manunggaling kawulo gusti. Artinya apa para warga? Sebagai hamba Allah, jika kita diberi hidup maka kita diberi hawa nafsu tapi jika kita mengerti bahwa hawa nafsu itu harusnya ditelukake yen ora maka saktenane kita ora bakal kepanggih kaleh Gusti. Allah jangan diartikan  melihat dengan wujudnya tapi kita harus menyadari Allah ada dan satu. Allah berkehendak yang tidak mungkin bisa ditandingi. “Sepiro gedene kesakten  tanpo bakal biso murungke pepesten” itulah salah satu ajaran Sunan Tembayat. 

Para Warga Padhepokan 
Maka lakon Dewa Ruci tersebut pertama kali mengacu :

“Man Arofa Nafsahu Faqod Arofa Robbahu” 
(Sebaik baik dalam menjalankan Ibadah kepada Allah adalah dengan
terlebih dahulu mengenal Allah)

Artinya: Allah itu tidak berwujud tapi orang ngaweruhi. Beda kehendak Allah dengan kehendak hawa nafsu. Maka disampaikanlah melalui dakwah yang berkembang dengan kebudayaan berlandaskan patembayatan dan kerukunan. Termasuk kerukunan terhadap sak padane titah. 


Para Warga Padhepokan 

Mari kita nenuwun kersaninipun  Allah supados kulo lan panjenengan sak anak turun kulo lan panjenegan tetep ngugemi keimanan ke-Islaman. Dadosaken kulo lan panjenenan sebagai hamba-hamba yang terkabul doanya..Al-Fatihah 3x

Mugi-mugi Allah ngabulaken penuwun kulo lan panjenegan mugi-mugi kulo lan panjenengan sak anak turun kulo lan panjenengan tansah dipun paringi padange ati teteping iman, selamat dunia akhirat, mulyo dunia akhirat, ya Karim ya Karim  Al-Fatihah…


Wassalamu'alaikum Wr. Wb




Postingan Populer