Pasrahing Jiwo

Minggu ke-3, 19 Juli 2018

Oleh :
Gus Hairi Mustofa
Pemangku Padhepokan PUSAKA Sunan Tembayat
Dandong Srengat-Blitar

Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat Blitar

 Assalamu'alaikum Wr. Wb
Para warga Padhepokan
Sebuah kisah... sore itu datanglah seseorang dengan segala derita kepada sang Sunan..dengan senang hati sang Sunan melayani orang tersebut. Orang itu menceritakan derita hatinya.

"Wahai saudaraku...apa yang membuatmu menderita ?", tanya Sang Sunan.

"Duh Kanjeng Sunan...mengapa dunia ini kadang seperti memanggil-manggilku kadang meninggalkanku, seakan fatamorgana..mengapa dunia ini selalu memberikan harapan palsu dengan segala gemerlap, harapan dan kemewahan akan tetapi justru kepedihan dan derita datang kepadaku yang tak kunjung selesai...kenapa dunia ini menipuku", jawabnya.

Para warga Padhepokan
Dunia seolah-olah selalu lari darinya. Ia memburu dunia namun dijauhi dan ia berlari dibelakangnya, persis seperti orang yang menyangka fatamorgana itu air. Ketika ia tiba di fatamorgana, ia tidak mendapatkan apa-apa. Dunia ini sebenarnya fana..apa yang di lihat baik hari ini bisa jelek di hari esok... dan pasti fana itu penggoda keabadian jiwa iman...Apa yang mau  kamu kejar didunia ini, wong donyo niku sak kedeping netro, sak gebyaring mata.

Inilah dunia yang banyak membuat orang terperdaya. Ia tak lain sekadar permainan yang hasilnya hanya kecapekan dan kelalaian belaka. Dunia menyibukkan orang dari hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupan akhirat. Dunia tak lebih dari sebuah tanaman yang tumbuh subur di musim hujan, yang tidak seberapa lama kemudian layu dan mengering di musim kemarau. Dan akhirnya bak anai-anai yang beterbangan ditiup angin. Sungguh, betapa cepatnya tanaman itu binasa. Walaupun tidak memungkiri bahwa hidup itu pasti ada hawa nafsu. Yen ora ono urip mesti ora ono hawa nafsu itu mesti memerlukan dunia. Tapi jangan dibuat dunia ini menjadi tujuan utama. Krono sak tenane kabeh niku fana kecuali Allah kang baqa’.

Maka yang paling penting didalam hidup ini adalah tumataning ati manfaating diri. Atine awake dewe papak lungguh ing roso manfaatne  jiwo kita lan rogo kita tumrap sak padane titah gawe sowan ngarsane Allah

Kalau sudah hatinya seperti itu maka yakin demi Allah, maka hidup kita tentunya mesti "toto" dan menyadari bahwa hidup ini adalah sebuah ujian. Ada ujian mudah dan ada ujian sulit. Ada yang kelihatannya kaya karena dielu-elu oleh Allah. Ada yang kelihatannya miskin, karena Allah kangen karo pangrintihe wong. Orang kalau sudah toto ketika ada musibah maka selalu menyebut, Allah..Allah..Allah. Jika belum toto maka selalu timbul menyalahkan orang lain, menggunjing dll.
Oleh karena itu para dulur warga padhepokan, jagad agung mari kita kendalikan

Ojo sampe ngreridu atine ewake dewe ing ngatase iman. Kita harus selalu waspada tentang duniawi supaya iman kita tidak tergoda oleh dunia dalam bentuk apapun. Panggodane ning alam donya niki kathah sanget. Berupa uang, mungkin kita diuji dengan kekayaan, kita lupa Allah. Diuji dengan kemiskinan, kita lupa Allah. Diuji dengan anak, istri, saudara, jabatan dan berbagai macam bentuk godaan lainnya 

Para warga Padhepokan
Alloh menjadikan dunia dan alam seisinya ini bertasbih padaNya...kita sebagai "Kholifah" di bumi ini kita harus menata mulai diri ini dan alam ini..kita harus bisa memilah dan memilih atas segalanya.. dan pemilihan kita atas dunia ini kita harus menjadi jelas kita sendiri menjadi pemimpin termasuk pemimpin bagi diri sendiri...dan setiap pemimpin dimintai pertanggungan jawab.

Selain tugas manusia sebagai khalifah di bumi ini yaitu beribadah kepada Sang Maha Pencipta, tugas lain manusia di bumi ini yaitu menjaga alam dan isinya. Alam yang memberikan kita keberadaan hidup, oleh karena itu kita harus menjaga dan melestarikannya. Dengan cara menggunakan apa yang ada di alam ini dengan secukupnya tanpa berlebihan. Tidak merusak apa yang ada di alam ini,ckarena itu akan merugikan diri kita sendiri.

Tugas lain manusia sebagai khalifah di bumi ini yaitu saling menyayangi dan menjaga setiap sesama umat manusia, menolong sesama saudaranya tanpa membedakan suku, agama, warna kulit dan sebagainya. Allah menciptakan umat manusia beragam bukan untuk saling menjatuhkan atau saling bermusuhan, melainkan untuk saling mengenal, supaya kita bisa belajar satu sama lainnya. Karena itu jangan jadikan perbedaan untuk kita saling menjatuhkan dan perpecahan. Manusia hidup di bumi ini butuh orang lain, antara satu sama lainnya saling ketergantungan. Tanamkan rasa toleransi dan menyayangi, senantiasa tolong menolong, serta selalu mengingatkan dalam kebaikan.

Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi ini maksudnya manusia diciptakan untuk menjadi penguasa dan pengatur segala yang ada di bumi ini yaitu menjaga tumbuh-tumbuhan, hewan, hutan, laut, gunung, ikan dan lain-lain. Manusia sebagai khalifah di bumi ini harus bisa memanfaatkan semua yang ada di bumi ini demi kemaslahatannya. Manusia sebagai khalifah di bumi memiliki kewajiban bersama yang dibebankan Allah yaitu mengekplorisasi kekayaan bumi untuk kemaslahatan umat manusia.Selain itu tugasnya yaitu memelihara bumi dan memelihara akidah yang ada di dalamnya.
 
Saudaraku.. marilah kita memilah dan memilah..berpegang al furqon.. jangan kita melihat dari sisi fisik saja namun dalam segalanya. Semoga kita dapat mengemban tugas sebagai kholifah-Nya dan anak turun kita semua mendapat ampunan dan hidyah-Nya..

Pramilo niku itu para dulur padhepokan, kita nenuwun ing ngarsane Allah diparingi jejeg-e iman, ing ngatase kita lan anak turun kita kanthi umul kitab Fatihah. Kita suwunaken dumateng Allah, kita anak turun kita sedoyo ingkang susah paringi bungah, ingkang sakit paring sehat, ingkang ekonominipun rusak mugi Allah enggal paring rejeki ingkang halal barokah, ingkang kagungan utang enggal saget nyahur, Allah nglimpahaken rahmat, Allah paring barokah,
Al-Fatihah


Wassalamu'alaikum Wr. Wb




Postingan Populer