Puncak Suluk

Minggu ke-2, 9 Agustus 2018

Oleh :
Gus Hairi Mustofa
Pemangku Padhepokan PUSAKA Sunan Tembayat
Dandong Srengat-Blitar

Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat Blitar

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Para warga padhepokan
Orang Islam tidaklah dia menggunakan dunia untuk kepentingannya sendiri, melupakan akhirat. Seseorang yang pada dasarnya Suluk kepada Allah adalah mencari jalan Allah dan pada puncaknya, Pungkasaning Suluk orang akan menjahui duniawi.

Menjahui duniawi bukan berarti dia meninggalkan dunia namun menggunakan, memanfaatkan apa yang dimilikinya untuk kebaikan bersama, untuk mencari keridhaan Allah.  Seorang suluk yang kaya dia lebih keras bekerja untuk mendapatkan urusan dunianya hanyalah untuk mendapat keridhaan Allah dan memanfaatkan apa yang didapatnya untuk berbagi, shodaqoh, infaq dan lain sebagainya.

Kalau kita lihat orang-orang yang berupaya "mlaku" ning jalan Allah, godaannya itu ya.. donyo/dunia, pengen sugih, pengen opo wae. Sak tenane pengen Sugih lan sejenisnya itu wajar...namun jika menjadikan kesugihan dunia itu sebagai pangerane dan melupakan pangeran yang sejati itu sudah kehilangan kewajaran.

Para warga padhepokanKrono niku,  Monggo...Kulo lan panjenengan berpikir, merenung, instropeksi diri...apakah kita dinaiki dunia atau dunia yang kita naiki. Ada seorang pedagang berusaha keras dagangannya laris, sugih, keuntungannya banyak. Dalam kekayaannya dia ber-Salik kepada Allah, Suluk ngarsaning Gusti Allah, menuju jalan Allah, dia menghitung labanya. Setelah dihitung dicarilah batas nisab dan dua setengah persen dari kelebihan satu nisab itu lalu dibagikan kepada fakir miskin, inilah yang disebut suluk para warga padhepokan.

Orang tidak mampu dalam artian kurang beruntung dalam urusan duniawi namun dia berakhlak baik kepada sesamanya, dia senyum pada semua orang maka dia juga seorang yang salik dengan segala keikhlasan. Kalau kita berfikir, senyum adalah bagian dari keikhlasan kepada Allah karena berbuat baik kepada sesama.

Banyak jalan menuju kepada Allah, Salik..orang suluk itu kelakukannya, orang itu terus berjalan didunia untuk berbuat baik kepada sesama, memanfaatkan apa yang ada untuk berada tetap dijalan Allah maka itu yang sebenarnya puncak daripada suluk dan puncak daripada suluk sendiri adalah tidak menjadikan dunia menjadi tujuan utama namun Allah lah yang menjadi tujuan utama.

Seorang Kyai itu godanya ya urusan kekyaian yang seolah-olah dia menjadi seorang kyai yang terbaik. Orang kaya pedagang godanya juga urusan perdagangan, ada yang bermain di timbangan dan lain sebagainya.

Para warga padhepokan
Krono niku, monggo menawi kita mampu bermuhasabah, mampu kita perbaiki diri maka sebenarnyalah adalah puncak dari segalanya adalah keikhlasan kepada Allah, menerima apa yang digariskan Allah dan berusaha menjadikan segala sesuatu yang diluar Allah kendaraan menuju keridhaan bukan menjadi tujuan utama.

Monggo kulo lan panjenengan matur nuwun nan nenuwun ngarsanipun Allah mugi kulo lan panjenengan sak anak kulo lan panjenengan tansah diparingi karidhonan dening Allah dan menjadikan yang lain hanyalah kendaraan untuk syarat menuju Allah dan bukan sebagai tujuan utama. 

Wassalamu'alaikum Wr. Wb


Postingan Populer