Ojo Cidro Marang Becike Atimu

Aurotan
Minggu ke-2, 13 Desember 2018

Oleh :
Gus Hairi Mustofa
Pemangku Padhepokan PUSAKA Sunan Tembayat
Dandong Srengat-Blitar

Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat Blitar
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Para wargo Padhepokan
Manusia itu ketika di alam wahdah masih manunggal dadi siji dan ginarising umur seperti orang kontrak. Kontrak kita masih di alam wahdah belum di alam jisim. Misal saya dikontrak 80 tahun, panjenengan mungkin lebih panjang lagi maka setiap saat setiap tahun kontrak itu akan berkurang. Pengurangan dari daun tahun ke daun tahun ini akan kita jadikan kajian kita semua. Salah satu perenungan itu adalah didalam daun tahun yang sudah gugur, apakah kita masih menepati janji kita dialam wahdah? Manusia ataupun makhluk lain ketika dialam wahdah, masih belum ada arwahnya, diberi janji

"Aku ki rosomu kowe ki ruh rosoku mulane kowe kabeh ojo ninggal Ingsun"

Artinya : Ngaweruhono marang Gustimu, ngaweruhono marang Pangeranmu.
Bagaimana caranya ngaweruhi?

"Besok yen kowe wis dumunung ono alam Jisim, perangono tuwin hawa nafsu utowo ngaweruhono tuwin ing badanmu, ing nafsumu, sukmomu moko saktenane kowe bakal ngaweruhi Ingsun".

Sekarang kamu masih menjadi satu denganku tapi besok ketika sudah aku turunkan di alam jisim maka ada akan pembatas sehingga kamu tidak bisa memandang Ingsun. Pembatas atau hijab itu adalah hawa nafsu.

Jika kamu mengerti bahwa Ingsun ada didalam hatimu. Oleh karena itu, hati ini jangan dipenuhi oleh hawa nafsu, Hati ini jangan dipenuhi dengan urusan dunia harus ada sebagain tempat yang kosong, hanya untuk tempat ngarsane Allah. Ati ini wajib ono kangge manekung ngarsane Allah ya itu kosongnya hati kangge dunung ngarsi Allah.

Para wargo Padhepokan
Kamu sebelum diturunkan didunia harus mengerti bahwa Laa ilaha illa ana 3x ora ono Pangeran kejobo Ingsun. Allah tidak menyebut dirinya sendiri dengan sebutan "Allah" namun Allah menyebut ora ono Pangeran kejobo Ingsun mergo isih manunggal karo jasad Ingsun, isih manunggal karo Ingsun.

Sun bakal menurunkan Nur Muhammad mulai besok nganti pupusing jaman. Oleh karena itu

"Ora ono pangeran kejobo ingsun lan Muhammad iku utusan Ingsun, Nur Muhammad yo Nur Ingsun".

Inilah tauhid inilah hakikat moko kulo lan panjenengan kedunungan Nur Muhammad yang selalu menuntun kita semua. Nur Muhammad bisa menuntun siapa saja. Makanya Muhammad pernah didatangi dan ditanya oleh sahabat, "Ya Muhammad, amalan apa yang harus aku jalani agar aku sampai kepada Allah", dan Muhammad berkata :

"Hai Fulan, nutno atimu ojo cidro marang becike atimu 3x".

Hati itu tidak membutuhkan dalil apapun karena disitu duduk palenggahanipun Allah. Sebelum kita mengerti hukum bahwa mencuri itu adalah tidak baik. Tanpa harus menunggu dalil-dalil tentang pencurian. Moko ajo pisan-pisan cidro marang becike atimu karena dihati itu dumunung,tahta Nur Muhammad. Becike ati itu kita ikuti.

Baik buruknya manusia tergantung dari segumpal hati yaitu roso dan didalam roso itu ada hawa nafsu yang selalu mengajak menjauhi Pangeran. Jika Hati ini tidak sadar bahwa hidup ini adalah penuh dengan cobaan. Sebagaimana disebutkan oleh Kanjeng Syekh Siti Djenar bahwa :

"Urip iki kebak pasiksan lan pacoban".

Ketika kita dicoba dengan kemelaratan, kita akan semakin kuat. Semakin banyak kita berdzikir, semakin banyak kita bertobat, semakin banyak kita mengingat Allah dan semakin keras kita bekerja. Jika kita diuji dengan sakit maka kita semakin dekat dengan Pangeran, sering berdzikir. Sholatpun bisa sambil duduk, kuat sebenarnya kita.

Namun jika kita diuji dengan dunia, kekayaan, derajat, pangkat maka Masya Allah....  Nafsu bergelora, iman menyingkir dan semakin jauh kita dari Allah. Kita lupakan hati nurani kita. Bahkan kebaikan-kebaikan didalam hati akan hilang.

Para wargo Padhepokan
Disaat banyak yang sakit maka kita akan datang ke Padhepokan.
Nyuwun sewu kulo nderek ngiyup...
Nyuwun sewu kulo nderek sholat...
Nyuwun sewu kulo nderek dzikir...
Nyuwun sewu kulo nderek lereh rogo kulo-pikir kulo-ati kulo dateng mriki...

Tapi disaat kekayaan datang, disaat derajat dan pangkat datang maka lupalah kebaikan-kebaikan dengan sahabat yang dahulu ngopi bareng, sahabat yang dahulu merokok bareng, sahabat yang dahulu ngobrol bareng di Padhepokan.
Merasa dirinya sudah lebih dari yang lain.

Padahal coba kita dengarkan hati kita bahwa yang membedakan kita hanya iman, taqwanya.
Inilah dunia, inilah yang kasat mata yaitu alam jisim.
Karena dunia ini penuh dengan gemerlap maka akan tertutup hati kita.
Lupa bahwa kemulyaan dunia itu hanya sementara.
Lupa bahwa kita ini sedulur dengan kaum fakir miskin dan yatim.
Lupa bahwa kemulyaan dan kekayaan kita ada karena adanya fakir miskin, ada karena yatim.

Karena itu para dulur...dengan ini maka kosongkan manah, kosongkan hati sebagai tempat Allah dan jangan gampang tenggelam urusan dunia. Jangan mudah senang. Jangan mudah susah. Makom Padhepokan itu adalah makom tenang.

Para wargo Padhepokan
Ketika kita mendapat jabatan maka akan senang dan senangnya kelewatan maka cenderung lupa dengan saudara yang lain. Ketika berbuat apapun bahkan kita tidak mengerti apapun tentang hukum dan dalil namun jika dirasa hati ini selalu menjawab "Bahwa itu jelek dan merugikan" maka janganlah dilakukan.

Tidak ada sesuatu yang menggerakkan kita kecuali do'a (dongo). Dongo tawakal ngarsane Allah, dongo pasrah ngarsane Allah. Bahkan jika kita mau berfikir bahwa bukan Hajinya yang akan memasukkan kita ke surga, bukan amalannya yang mengantar kita ke surga namun karena kersaning Gusti Allah, Allah maha Menghendaki bukan campur tangan manusia.

Semoga kita tidak disesatkan oleh hawa nafsu. Saling mengasihi dan dikasihi. Al-Fatihah

Wassalamu'alaikum Wr. Wb


****

Silaturahim ke Warga Padhepokan Magetan
dan Ziarah Makam Panembahan Romo (Kajoran)
10-11 Desember 2018

Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat
Silaturahim ditempat tinggal Mbah Imam Magetan

Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat
Mengunjungi warga Padhepokan Pusaka Cabang Magetan

Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat
Menempuh perjalanan melewati sawah dan jembatan

Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat

Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat

Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat


Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat



 Ziarah Makam Panembahan Romo (Kajoran)

Desa Kajoran, Wedi Kabupaten Klaten
Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat

Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat
Raden Kajoran, juga dikenal sebagai Panembahan Rama (wafat 14 September 1679) adalah seorang ningrat Jawa Muslim dan salah satu pemimpin utama Pemberontakan Trunajaya melawan Kesultanan Mataram. Dia memimpin pasukan pemberontak yang menyerbu dan Plered, ibu kota Mataram pada bulan Juni 1677. Pada bulan September 1679, pasukannya dikalahkan oleh gabungan pasukan Belanda, Jawa, dan Bugis pimpinan Sindu Reja dan Jan Albert Sloot dalam pertempuran di Mlambang, dekat Pajang. Raden Kajoran juga dikenal sebagai Panembahan Rama dan dan terkena memiliki kesaktian dan kemampuan bertapa. Babad Jawa menyebutnya "Raden Kajoran Ambalik"
Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat
Pangeran Bimo - Cucu Panembahan Kajoran

Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat
Sendang

Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat
. Watu Gilang Tempat bertapa Panembahan Kajoran

Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat

Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat

 ***

Salik Pencari Cinta

Aurotan
Minggu ke-1, Desember 2018

Oleh :
Gus Hairi Mustofa
Pemangku Padhepokan PUSAKA Sunan Tembayat
Dandong Srengat-Blitar

Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat Blitar

Allah itu menciptakan manusia supaya menjadi pemimpin dibumi ini dalam bentuk apapun. Dimaknai kepemimpinan di alam raya ini dimaknai bahwa manusia itu jangan sampai berbuat kerusakan. Kerusakan itu bisa muncul dimana saja kapan saja manakala hatinya manusia punya keinginan. Yang dimaknai pemimpin atau wakil itu adalah pemerintahan. Pemerintahan itu ada sistem dan dapat memerintah siapa saja namun sistem itu harus bisa dipertanggung jawabkan kepada Khaliful mulk, rajanya raja, kepada suronatan maharaja yaitu Allah Azza wa jalla.

Konsep khalifatul fil ardi itu tertanam dihatinya manusia. Yang memerintah itu otak dan harus dihadapkan ke arah hati. Hati yang lurus itu disebut telenging ati. Namun sebelum berhadapan dengan telenging ati, otak itu harus bertemu dengan Bahrul qolbu, segarane ati kang jembar tanpa winates kang diarani Jagad Agung. Tapi jika jagad agung ini penuh dengan keinginan maka tidak ada ruh hati yang kosong untuk menyebut asma Allah, penuh dengan hawa nafsu maka yang terjadi adalah kerusakan dimuka bumi. Tidak akan ada kedamaian apapun bentuknya. Hati ini di Bahrul qolbu ada hasat dan hasut, ada milik. Nah...milik ini kadang ditumpangi dengan tatacara yang namanya politik.

Harusnya di dalam bahrul qolbu itu ada ruang kosong untuk Allah namun sebenarnya tingkah laku yang salah walaupun orang lain tidak tahu namun hati kecil akan tetap tahu. Maka Hati yang ada di bahrul qolbu selalu menyebut asma Allah. Disisi kiri hati manusia bertengger hawa nafsu. Ketika kita melakukan kesalahan maka bahrul qolbu itu akhirnya menghukum kita. "Aku ini sebenarnya tidak baik, namun aku tak macak baik didepan manusia. Aku ini salah tapi aku berpura-pura bener. Aku tak nulung uwong padahal kekarepanku ora arep nulung".

Konsep inilah yang terlahir oleh Kanjeng Sunan Kalijogo dan dimusyawarahkan dengan wirid Sunan Tembayat untuk membentuk suatu simbol sistem pemerintahan di tanah Jawa pada umumnya. Filosofi tentang kebenaran, filosofi tentang jagad raya didalam hati manusia ini dilukiskan dalam bentuk tata pemerintahan yang ada. Mari kita lihat sistem pemerintahan di tanah Jawa ini  yang penuh dengan filsafat.

Ada kantor kalau sekarang kantor Kota madya. Berseberangan dengan pasar. Di tengah-tengah ada jalan lurus keselatan dan kemudian lurus lagi keutara sampai kadipaten. Mari kita simak, jalan lurus keutara menghadap kadipaten itu jika kita lihat disebelah kanan ada papan panggonan panembahan suronatan, sebelah kiri pakunjarane rogo, ati. Kantor walikota itu dahulu adalah pusat pemerintahan untuk menjalankan apa saja untuk menggerakkan roda pemerintahan. Didepannya adalah pasar sejak jaman dahulu, jaman majapahit. Pasar itu sebenarnya adalah bagian daripada dinas purbakala yang tidak boleh dihancurkan namun karena gandeng hawa nafsu maka dirubah peruntukannya.

Pasar itu gambaran gebyaring dunia. Jika kita memerintah harusnya menghadap ke utara dan melewati kosongnya jiwa. Kosongkan hati kita hanya menyebut Allah. Ditengahnya ada kayu-kayu jati. Kayun yang sejati, hidup yang sebenarnya hanya untuk Allah. Kayun, kayu jati ini juga sebagai pembatas antara menyebut nama Allah atau menyebut duniawi. Jadi pasar itu adalah sebenarnya godaan untuk kita. Setiap memerintah pasti berhadapan dengan godaan. Didalam hati itu ada alun-alun, alun yang bermakna kosong. Jika kita menghadap Allah maka disebelah kiri adalah masjid yang bermakna bahwa kita biar kadang melupakan kebaikan. Sudahkan kita mencintai anak yatim, memberikan sebagain rejeki kita kepada fakir miskin, orang yang teraniaya. Namun kita kadang malah sering mendahulukan segala sesuatu untuk memenjarakan hati kita sendiri. Itulah yang ada disebelah kanan kita.

Maka kita lurus, disitu ada sebuah tempat untuk bertemu dengan Malikul mulk, sebuah tempat istirahat yang banyak didatangi dengan angin yang semilir dan sejuk. Itulah yang disebut alam barzah tempat menunggu untuk bertemu sang pencipta. Ketika menyebrang jalan, Sirathal mustaqim, disitu ada malaikat ridwan dan malik.

Itulah sebenarnya sistem pemerintah yang diajarkan Sunan Kalijogo dan Sunan Tembayat dan itulah sistem itu juga adalah filosofi pemerintahan di hati kita. Oleh karena itu, menghadap ke Pangeran itu harus seperti itu, kita jauhkan hati kita dari segala sesuatu nafsu untuk meng-enakkan diri sendiri. Inilah jalan bagi orang-orang Salik. Setiap orang tidak sama dalam mencari jalan kebenaran. Suluk tidak harus sama. Ada yang menuju Allah dengan mengasihi orang lain, ada yang ikhlas memberi kepada orang fakir, menyekolahkan anak fakir dll. Namun tetap sediakan sebuah tempat didalam hati, tempat kosong untuk bersemayam Allah. Itulah yang disebut Manunggaling Kawulo Gusti. Sehingga kita semua mengalir seperti air yang tidak pernah salah mengarah. Memanfaatkan segala sesuatu yang diberikan Allah untuk kebaikan. Mengarah kepada ridho Allah. Sehingga kita diberi kebaikan lahir dan batin. Mugi-mugi Allah paring pangapuro. Amin.....               

Postingan Populer