Guru Sejati


Aurotan  Desember 2018

Oleh :
Gus Hairi Mustofa
Pemangku Padhepokan PUSAKA Sunan Tembayat
Dandong Srengat-Blitar

Padhepokan Pusaka Sunan Tembayat

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Para wargo Padhepokan
Tahun 1999 dimulailah pembangunan mushola ini dan sekarang sudah berusia 19 tahun. Mushola salah satu tempat dari sekian banyak papan dunung kita eling ngarsane Allah. Untuk dzikir kepada Allah oleh karena itu didalam mushola ini ada 3 tempat. Didepan ini adalah alam kubur, pangrantunan atau serambi, menanti dipanggil oleh Allah. Orang itu dikubur dan arwahnya ditempatkan dialam barzah dan dia tidak bisa kembali kedunia dalam wujud seperti sedia kala namun arwah terbebas bisa mengunjungi sanak saudaranya. Dan dialam barzah  itu ada pintu dan bisa untuk melihat. Alam barzah juga seperti itu jika amaliyah didunia kita ikhlas lan ridho marang peparinge Allah, maka alam barzah dapat untuk melihat alam kasuwargan.

Saat ini yang panjenengan duduki ini adalah Sasono panembahan suronatan kalau dahulu untuk menyembah atau menghormat para raja, Malikul mulk dalam bahasa Arab, dijawa disebut suronatan.
Saat kita dzikir dan sholat seperti ini selalu mengingat Allah dan akan menjadikan kita pribadi-pribadi yang merdeka. Didalam pribadi kita ada yang disebut Guru Sejati atau rosone awake dewe. Itu yang mengajarkan kita tentang kebenaran. Seandainya kita tidak mengerti dalil atau hukum  sekalipun tapi guru sejati pasti akan menuntun dan mengatakan bahwa yang salah itu salah dan yang benar itu benar. Kita tidak perlu tahu bahwa dalil mencuri itu adalah salah tapi guru sejati selalu mengatakan bahwa mencuri itu adalah salah.

Yang saya duduki ini adalah Pasujud, sujud itu meletakkan sesuatu yang paling kita hormati yaitu kepala ke tempat yang paling terendah yaitu tanah. Artinya apa para warga? Tempat berserah diri. Tidak ada satupun kebanggaan dari kita kepada Allah. Tidak ada yang kita banggakan didepan Allah,  yang ada hanyalah tawakal kita, itu sumarah pasrah ngarsaning Allah, nderek panjenengan ya Allah...dan jangan pernah ada rasa takabur. Walaupun Allah memberikan janji, semisal "Tidak ada balasan kecuali surga bagi haji mabrur". Untuk mencapai kemabruran orang itu tidak ada yang tahu maka paling penting dalam hidup kita adalah rasa ikhlas. Bukan hajinya kita, bukan sholat kita dan bukan amalan apa saja yang mengantarkan kita kesana namun karena kehendak Allah, ridho Allah. Ridhonya Allah itu turun yang menjadi ridhonya kita ing ngatase peparinge Allah.

Para wargo Padhepokan
Oleh karena itu benar sesuai ucapan Syekh Siti Djenar bahwa, "Alam dunia ini adalah shiratal mustaqim, bagian dari neraka, pacobaning hawa nafsu dan jika ada kebahagian itu hanyalah semu, kamuflase kecuali bagi orang yang betul-betul ikhlas ing ngatase peparinge Allah."

Dan yang ada kita mencintai Allah, sebuah totalitas, bukan sebuah keterpaksaan sholat kita, bukan sekedar keterpaksaan dzikir kita namun totalitas dan tresno kepada Allah maka Allah akan memberikan cintanya kepada kita dan akhirnya akan memberikan kemudahan-kemudahan kepada kita. Karena itu, sujudlah kita dengan ikhlas, sujudlah dengan perasaan tresno kepada Allah, Lumakuo ing bumi kanthi aweh kabecikan lan aweh katresnan marang sak padane titah. Kanthi tawakal ngarsaning Allah. LA HAWLA WALA QUWWATA ILLA BILLAH....

Para wargo Padhepokan
Tidak ada kalimat yang pantas kecuali nyuwun ridhone pangeran, apa saja yang menjadi gegayuhan jika Allah ridho maka pasti Allah akan dikabulkan. Mugi-mugi Allah paring ridho ing ngatase peparinge lan kito ridho ing ngatase peparinge Allah. Amin 




Wassalamu'alaikum Wr. Wb


Postingan Populer